Selasa, 22 Juli 2008

Jeratan Formalitas (?)

Suatu siang seorang kawan pernah mengeluh saat sedang di kantor, katanya bete kerja seharian menghadap komputer. Trus aku saranin segera beranjak dari tempatnya duduk trus melangkah ke kamar mandi, basahi kepala dan bahkan bila perlu mandi. Dia bilang, "mandi di kantor?" ku jawab "iya.. Emang kenapa?" Dia jawab lagi, "gak ah.. gak ada handuk, lagian aku ga bawa perlengkapan mandi" katanya. Aku lalu berpikir sejenak, apakah mandi identik dengan harus ada handuk dan perlengkapan lainnya (sabun, shampo, dll)? Duhai.. betapa formalitas telah demikian menjerat setiap langkah kehidupan kita. Mandi harus ada handuk dan perlengkapannya. Mari kita saksikan anak-anak di sebuah perkampungan pinggir sungai, mereka mandi tanpa jerat formalitas, ekspresi kebebasan begitu tampak asli.. Tanpa beban. Mereka dengan lugu telanjang dan melompat dari tepian ke sungai itu... Byurrrr! Hmmm.... Apa yang mesti aku pelajari dengan cerita ini? Seberapa pentingkah formalitas itu dalam hidup kita dan benarkah formalitas telah menyebabkan kemerdekaan hidup kita kian tereduksi? Mari belajar bersama!

4 komentar:

Wongdidit mengatakan...

yup,setuju.
mantablah ilmunya..
sip..sip..
*aq akan terus menggali ilmu dari sini..:D

Anonim mengatakan...

mmm,...pada saat ini dengan posisi dan jabatan elit seperti sekarang, apakah Pak thoib masih suka terjun mandi di sungai dengan telanjang ???


~ sekedar unjuk tangan dari deni ~

Thoib Soebhanto mengatakan...

Thanks Didit, thanks Deni.. Masalahnya bukan suka atau tidak suka mandi telanjang di sungai Den. Sekarang cukup sulit menemukan sungai yang asyik buat mandi kayak anak2 itu. Hehehe....

ayutari mengatakan...

saya seperti meihat seseorang yang ingin lepas dari rutinitas yang terasa memberati namun g mampu....bapak kan g bs spontan lagi dgn posisi dan jabatan bapak skr

hayooo...iri sama saya yg masih bisa sebebas kanak-kanak yaaa.....:D