Kamis, 24 Juli 2008

Belajar Dari Sebuah Anekdot

Inilah kisah sebuah ironi di negeri berjuluk jamrud khatulistiwa. Kukisahkan ke dalam satu anekdot untuk menjadi perenungan kita semua. Alkisah.... Seorang lurah menegur seorang warganya karena pada tanggal 17 Agustus 2005 baru lalu warga tersebut tidak memasang bendera di depan rumahnya. Sang Lurah berkata : "Mengapa kamu tidak pasang bendera? Apakah kamu sudah tidak cinta lagi dengan tanah air mu?" Dengan sangat enteng si warga yang kebetulan orang berdarah batak itu menjawab : "Bah, cemana pula aku mau cinta sama tanah air pak ! Sedangkan tanah saja aku sewa dan air aku beli!" Dengan menggeleng-gelengkan kepalanya yang penuh tanda tanya itu Sang Lurah meninggalkan si Warga tersebut. Mari belajar bersama!

4 komentar:

Ambar Sari Dewi mengatakan...

hai... nice blog...

apa kabarnya? moga makin sehat dan sukses selalu... btw, main2 ke http://ambar.web.id

stevanus wangsit mengatakan...

wuah,...
John F. Kennedy memang pernah bilang jangan tanyakan apa yang sudah negara berikan, tetapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan pada negara....
Anekdot ini merefleksikan perlunya relasi seimbang rakyat dan negara.
Good idea...
salam,
wangsit

ahmad fuad anwar mengatakan...

ass.wr.wb.
ok juga, tapi si mbah masih koyo biyen., gak nakal-nakal.. mbok sekali-sekali rodo pecicilan gitu loh.. maju terus ya.. salam buat komunitas mangkubumen..
wassalam.
fuad anwar al-palimbani

ahmad fuad anwar mengatakan...

ass.wr.wb,
si mbah masih koyo biyen.. gak nakal-nakal, mbok lebih pecicilan gitu loh.. maju terus yo..
wassalam,
fuad anwar al palimbani